teks

Selamat Datang di Blog OMK Petrus

Pencerahan

Anak Burung Yang Malang
Ada seekor anak burung yang sedang terbang bersama induknya melintasi awan biru yang begitu indah. Tiba-tiba si anak burung menabrak sebuah benda tajam yag dilempar seseorang dari bawah entah benda apa, dan mengenai sayap anak burung tersebut hingga patah. Dengan sigap sang induk segera menolong anaknya, ia bawa anaknya ke pohon yang paling atas yang paling dekat dengan awan. Sang anak merintih kesakitan dan berkata, "Ibu, apakah sayapku ini dapat kembali normal? Sakit sekali ibu, aku tak tahan lagi." Lalu kata induk kepada sang anak,"Nak, bertahanlah. Ibu akan mencari pertolongan." Namun anak burung tersebut tidak ingin ibunya pergi meninggalkannya. Ia berteriak kencang saat ibunya beranjak pergi,"Ibu! Jangan pergi, ibu! Jangan tinggalkan aku sendiri! Aku takut ibu. Ibu jangan pergi!" Namun sang induk tidak mendengar panggilan anaknya itu.
Sang induk terbang mencari pertolongan dan sampailah ia di rumah si angsa. Angsa heran melihat induk burung seperti sedang tergesa-gesa. Lalu kata induk burung kepada si angsa."Tolong! Tolong anakku. Anakku terkena benda tajam saat terbang bersamaku dan sayapnyapun patah. Kini ia merintih kesakitan. Cepat tolong anakku, aku mohon." Angsa pun merasa iba pada sang induk burung tersebut. Ia langsung beranjak dari tempatnya dan mengikuti sang induk ke tempat dimana anak burung tersebut tergeletak kesakitan.
Sesampainya di pohon, induk burung tercengang karena melihat anaknya tidak ada di tempat. Sang induk menangis dan memanggil anaknya yang malang itu,"Di mana anakku berada?Ya Tuhan. Nak, kamu di mana nak?" Lalu tiba-tiba seekor tupai keluar dari lubang batang pohon itu dan terlihat mimik yang begitu khawatir. "Apakah kau mencari anakmu yang tergeletak di sini beberapa saat yang lalu?" Kata tupai pada sang induk burung. "Kamu tahu di mana anakku? Ke mana dia?" Tanya induk pada tupai. Lalu dengan perasaan bersalah, tupai menceritakan kejadian yang telah menimpa anak burung tersebut. "Maafkan aku, aku tidak bisa menolong anakmu. Tadi ada pemburu manaiki pohon ini, mengambil anakmu dan membawanya pergi. Lalu anakmu berteriak padaku untuk menyampaikan pesan untukmu bahwa ia sangat mencintaimu. Ia juga berpesan agar kau bisa menjaga diri baik-baik, karena banyak pemburu yang berkeliaran di sini."
Sang indukpun tak kuasa menahan air matanya. Ia telah kehilangan anak tersayangnya itu. "Nak, maafkan ibu telah meninggalkanmu."